vector

Adobe Illustrator Draw

adobe-illustrator-draw

Karena zaman sudah semakin canggih, membuat vector pun tidak harus menggunakan komputer atau laptop. Kita bisa memanfaatkan tablet atau smartphone untuk membuat vector.

Mobile app yang gw coba untuk membuat vector baru satu saja, yaitu “Adobe Illustrator Draw”. App ini bisa digunakan di Android dan iOS, downloadnya pun free. Tetapi kita harus memiliki account Creative Cloud, yang berbayar maupun yang free.

Adobe Illustrator Draw (AID) ini cukup membantu gw dalam proses pembuatan vector. Tapi….untuk disubmit ke agensi microstock, AID harus diteruskan ke Adobe Illustrator (AI) untuk dirapihkan layer, dan open pathnya. Lalu kita harus save vector ke EPS10 dan membuat preview JPEG nya di AI.

Gw mencoba AID di handphone dan tablet. Beginilah tampilannya saat sedang membuat vector.

draw-mobile-marquee

image by adobe

Kita punya 5 macam brush dan 1 eraser. Masing-masing brush dapat disetting lagi size, opacity, color dan pressurenya. Kita juga bisa menggunakan shapes untuk membuat garis, lingkaran, maupun bentuk lainnya.

Sama seperti di AI, kita bisa memakai beberapa layer untuk vector kita. Ukuran pun bisa diperbesar dan diperkecil sesuka hati. Kita pun bisa langsung mengupload vector ke Behance.

Gw pribadi sangat nggak nyaman saat menggunakan AID di handphone, apalagi layar handphone gw cuma 5-inch dan nggak ada stylus. Jadi menggambar di layar kecil dengan jari cukup menyulitkan dan memperlambat proses pengerjaan.

Tetapi ada juga orang yang bisa menggambar dengan keren di handphone. Jadi nggak ada salahnya dicoba.

Hasil yang gw dapat dengan handphone adalah seperti ini.

screenshot_2017-02-04-23-00-05-519_com-adobe-creativeapps-draw

draw on 5-inch xiaomi without stylus

Lalu gw mencoba AID dengan tablet (iPad Pro 12,9″) dan stylus (apple pencil). Cukup mengejutkan, AID bisa gw gunakan dengan optimal dan menyenangkan. Sudah ada beberapa vector yang gw submit dan terjual.

Dengan tablet dan stylus gw bisa menikmati proses menggambarnya.

img_0186

Jadi kesimpulannya, bila kita pengguna AI CC dan memiliki tablet+stylus tidak ada salahnya mencoba AID. Toh downloadnya gratis. Tapi kalau mau coba menggunakan handphone juga boleh, karena tetap gratis.

App ini cukup membantu saat gw sedang nggak bawa laptop, atau bisa jadi mainan saat lagi nunggu/ngantri (gambar-gambar di hp dan bisa dijual) 😀

Download appnya disini

button_apple_download_button google-play-icon

10 akun instagram untuk insprirasi membuat vector

Kita pasti butuh inspirasi dan referensi untuk membuat vector. Sebenarnya banyak website yang bisa kita lihat untuk dipelajari. Tapi Instagram adalah app yang cukup praktis karena bisa gw liat dari smartphone disaat senggang atau saat kerja.

Banyak artist yang memajang karyanya di instagram. Dari situ kita bisa belajar banyak agar vector kita semakin baik.

Berikut adalah 10 akun instagram yang sering gw lihat untuk inspirasi membuat vector.

1. @vectoria_vvorld

vectoria_vvorld-1vectoria_vvorld-2vectoria_vvorld-3vectoria_vvorld-4

©image by @vectoria_vvorld

2. @c_illustrates

c_illustrates-3c_illustrates-2c_illustrates-1c_illustrates-4

 

©image by @c_illustrates

3. @burnttoastcreative

burnttoastcreative-1burnttoastcreative-2burnttoastcreative-3burnttoastcreative-4

©image by @burnttoastcreative

 4. @musketon

musketon-1musketon-2musketon-3musketon-4

©image by @musketon

 5. @crisvector

crisvector-1crisvector-2crisvector-3crisvector-4

©image by @crisvector

6. @plaidmtn

plaidmtn-1plaidmtn-2plaidmtn-3plaidmtn-4

©image by @plaidmtn

7. @lenalaballena

lenalaballena-1lenalaballena-2lenalaballena-3lenalaballena-5

©image by @lenalaballena

8. @gaksdesigns

gaksdesigns-1gaksdesigns-2gaksdesigns-3gaksdesigns-4

©image by @gaksdesigns

9. @pasedesign

pasedesign-1pasedesign-2pasedesign-3pasedesign-4

©image by @pasedesign

10. @designarf

screenshot_20161106-133533

©image by @designarf

Masih banyak lagi akun instagram yang menyajikan illustrasi dan sejenisnya. Semuanya cukup membantu untuk membuat vector. Dari ide-ide yang unik maupun warna yang digunakan. Selamat menikmati dan jangan lupa follow, share dan ❤ karya mereka.

Karya kita sendiri juga harus dipajang dong, supaya orang lain bisa menikmatinya juga.

Apakah harus kuliah desain?

borotot wisuda-01

Beberapa orang mengira bahwa gw kuliah desain grafis karena gw berjualan vector. Beberapa orang juga bertanya “Bila tidak kuliah desain grafis bisa nggak bermicrostock?”

Sayang sekali gw nggak kuliah desain grafis (cuma lulus SMA), dan microstock ini mungkin tidak terlalu berpengaruh apakah kita kuliah desain grafis atau tidak. Definisi desain grafis sendiri bisa dilihat disini https://id.wikipedia.org/wiki/Desain_grafis

Yang gw lakukan disini hanyalah membuat vector. Tidak ada pemikiran untuk berkomunikasi atau semacamnya. Hanya membuat vector saja. Cukup sepele pekerjaan saya. Desainer grafis pekerjaannya itu jauh lebih sulit dan beragam, tidak perlu dibahas disini.

Meskipun tidak kuliah di jurusan desain grafis, kita tetap bisa mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan itu. Yang dapat meningkatkan penjualan vector kita, misalnya ” cara menyusun vector, teori warna, atau tipografi”. Ilmu tersebut sangat membantu, dan bisa kita pelajari secara online.

Tidak kuliah tidak apa-apa, yang tidak boleh itu tidak belajar.

Lalu selain masalah kuliah desain, beberapa orang mengira gw jago gambar. Gambar gw cukup buruk….tetapi paling tidak bisa dipakai untuk membantu gw membuat vector. Yah, kualitas gambar gw cuma seperti di bawah.

sketch-1472789938674

Monitor komputer 🙂

Cukup membantu kalo buat gw, dan sampai hari ini gw masih terus berlatih supaya gambarnya bisa lebih bagus lagi. Pembeli tidak peduli apakah kita kuliah desain atau tidak, jago gambar atau tidak, asalkan vector kita memang sesuai dengan kebutuhan mereka maka akan dibeli.

Jadi yang perlu diketahui adalah, vector apa yang dibutuhkan pembeli?

MEMBUAT “PIXEL ART” POKEBALL

Sekarang orang-orang lagi terserang demam Pokemon. Tepatnya game Pokemon Go. Gamenya emang seru tapi disini kita nggak akan ngebahas Pokemon Go. Kita akan belajar membuat pixel art. Karena awal main game pokemon waktu di gameboy, graphic stylenya masih pixel dan jadul maka kita akan bikin pokeball.

pokebol

Cara yang gw pake cukup mudah, mari dicoba.

1. BUAT DOKUMEN BARU

Dokumen yang gw pake formatnya simple, RGB dengan ukuran 200 x 200 px.2016-07-19 (5)

2. BIKIN GRID

Kita memerlukan grid sebagai alat bantu menggambar. Untuk itu kita gunakan ‘Rectangular Grid Tool’. Posisi tool ini tersembunyi di bawah ‘Line segment tool’. Lihat gambar di bawah supaya gampang nemunya.

2016-07-19 (6)

Setelah itu klik di sembarang tempat untuk membuka panel settingannya. Karena ukuran ‘Artboard’ kita 200x200px, gw akan buat tiap kotak berukuran 10px. Contek aja settingannya biar nggak pusing.

2016-07-19

Setelah itu akan didapat hasil seperti ini.

2016-07-19 (1)

Supaya posisi grid tepat di tengah, kita gunakan ‘Align’

3.POSISIKAN GRID DI TENGAH

2016-07-19 (7)

Gunakan ‘Align to Artboard’ dan pilih ‘Horizontal align center’ dan ‘Vertical align center’ untuk memastikan posisi grid benar-benar di tengah.

2016-07-19 (4)

Setelah itu, biasanya gw mengganti warna grid dari hitam jadi warna terang yang kira-kira nggak bakal digunain. Supaya terlihat jelas aja waktu menggambar. Kali ini grid kita beri warna hijau.

4. LIVE PAINT BUCKET

Tools yang akan kita gunakan untuk menggambar adalah ‘Live Paint Bucket(K)’. Pertama-tama, select grid lalu tekan (K).

2016-07-19 (3)

Bisa dilihat, akan ada tulisan “Click to make a Live Paint group”. Lalu jangan ragu lagi…”Click”

5.MEMBUAT STROKE

Sekarang kita bisa mulai menggambar. Pilih warna hitam pada ‘Fill Color’ #000000 dan mulai menggambar.

2016-07-19 (8)

Dengan grid berwarna hijau, kita bisa tau berapa kotak yang diperlukan. Gambar diatas pun jadi mudah diikuti.

 

6. MULAI MEWARNAI

Masih di layer yang sama dan dengan cara yang sama. Kita mulai beri warna merah dan putih.2016-07-19 (9)

Supaya lebih keren kita kasih bayangan.2016-07-19 (10)

Sudah terlihat bentuknya. Sekarang kita hilangkan gridnya. Select vectornya Ctrl+A lalu ubah ‘stroke(X)’ hijau menjadi ‘none(/)’. Hasilnya akan seperti ini.

2016-07-19 (11)

7.MERAPIHKAN.

Vector Pokeball memang sudah jadi, tapi belum selesai karena masih dalam bentuk ‘Live Paint’. Kita harus mengubahnya menjadi vector biasa.

Ctrl+A> Object> Expand..> OK

2016-07-19 (12)

Pokeball sudah jadi namun terlihat kasar, seperti masih ada grid berwarna putih di beberapa bagian. Sekarang kita rapihkan dengan ‘Pathfinder’.

Pilih ‘Magic Wand Tool(Y)’, Double click untuk mengeluarkan panel options. Ubah angka Tolerance 32 pada ‘Fill Color’ menjadi 0.

2016-07-19 (13)

Lalu click warna hitam dengan ‘Magic Wand’. Maka semua warna hitam akan terselect.2016-07-19 (14)

Gunakan ‘Pathfinder’ dengan shape modes ‘Unite’ maka semua object berwarna hitam akan menjadi 1 group. Lakukan hal yang sama dengan warna lainnya.

2016-07-19 (15)

Hasilnya akan seperti ini. Dan selesai sudah vector Pixel Art Pokeball kita. Cara ini bisa digunakan untuk membuat macam-macam object. Selamat mencoba, gw mau nangkep Kipachu dulu!

 

Bermicrostock di 2015

Tahun 2016 sudah hampir 1 bulan gw lalui, tapi kayaknya masih bolehlah membahas pengalaman bermicrostock di tahun 2015.

Dibanding tahun 2014, pendapatan di tahun 2015 lebih kecil sekitar $700. Hal ini mungkin disebabkan oleh berbagai aspek.

Bisa saja gw beralasan karena saingan yang makin banyak. Ya, website ini adalah salah satu media yang membuat saingan bertambah… 😨

Tapi sepertinya alasan itu terlalu mempecundangi diri. Gw lebih suka mempermasalahkan kinerja gw sendiri yang membuat pendapatan gw turun.

Jumlah vector yang gw upload ternyata menurun, memang tidak banyak tapi sepertinya ada satu hal lagi. Gw mencoba memasukan vector dengan tema seasonal yang sudah sangat populer.

Sebagai contoh adalah vector bertemakan natal, yang gw upload cukup banyak sebelum bulan november tapi tidak mendapatkan perhatian yang bagus dari pembeli. Hal ini bisa saja dikarenakan oleh sudah buanyak banget vector bertema natal. Dan kualitas vector gw nggak sesuai dengan kebutuhan pasar. Tapi apa ruginya mencoba? Hanya kehilangan $700 setahun 😀 (referensi angka ini hanya dari shutterstock saja kok)

Apakah bertarung ditema yang sudah populer seberat itu?
Ya, untuk ukuran gw sih berat. Tapi layak dicoba karena gw masih akan tetap bikin tema vector yang populer sambil mengasah skill untuk memenuhi kebutuhan pasar.

2015 bukan tahun yang buruk meski penjualan menurun. Karena jumlah portfolio tetap bertambah, dan gw bisa berbagi tutorial hingga freebies disini. Tutorial masih sebatas text, tapi gw berencana untuk melengkapinya dengan video. Pengen juga mengajak temen-temen yang lain untuk membagi ilmu vectornya disini.

Seperti biasa, saat memasuki libur akhir tahun. Penjualan akan melambat, karena orang-orang pada liburan. Karena sudah biasa, jadi gw pun sudah bersiap. Hal ini nggak cuma terjadi di microstock, tapi juga terjadi pada sebagian besar klien yang gw bantu. Mereka biasanya akan muncul kembali pada tanggal 10 januari.

Nilai tukar rupiah yang naik turun pun bisa dijadikan sedikit hiburan. Membuat gw jadi agak rajin memperhatikan berita politik dan ekonomi. Siapa tau bisa mendapat keuntungan dari situ…1000-2000 lumayanlah 😁

2015 untuk microstock adalah tahun yang cukup ok. Beberapa perbaikan masih harus dilakukan. Salah satunya adalah meningkatkan produktivitas. Membuat jadwal dan daftar vector yang mau dibuat akan sangat membantu. Selain itu yang paling harus banget gw lakukan adalah mengurangi waktu tidur.

Selamat bervector 🎉

KENAPA DIREJECT ?!

Udah capek-capek bikin vector, eh direject… 😞 Suka kesel kalo kayak gitu, tapi sebenernya vector gw direject karena memang tidak memenuhi syarat dan ketentuan yang sudah ada. Berdasarkan informasi dari Tim Goldman, Senior Review Coordinator, Illustrations & Vectors di Shutterstock.  Ada 5 alasan umum kenapa vector kita direject.

#1. Format EPS

Vector file yang kita submit formatnya hanya boleh EPS 8 atau 10. Selain itu akan direject. Hal ini dikarenakan agar pembeli yang menggunakan software Adobe Illustrator versi lama, Corel, Inkscape atau pun software vector lain bisa membuka dan mengedit vector yang sudah mereka download.

Screenshot 2014-05-19 21.43.51

Untuk contoh format file bisa dilihat disini

#2. Ukuran File

Ukuran file vector kita tidak boleh lebih dari 15mb. Supaya yang download nggak susah. Kalo kegedean biasanya downloadnya lama, Agensi memikirkan kemudahan untuk pembelinya.

Yang membuat file menjadi berat biasanya karena kebanyakan gradients, transparencies, points, dan path. Ukuran artboard juga sebaiknya dipikirkan. Jangan terlalu besar tapi juga jangan terlalu kecil, ukuran yang terlalu kecil akan membuat file sulit diedit oleh buyer.

Ukuran yang biasa gw pake adalah 500 x 500px atau 1000 x 1000px.

#3. Intellectual Property Issue

Jangan memasukan logo, brand, atau trademark dari produk/perusahaan tertentu. Jangan masukan logo sosial media seperti Facebook, twitter, dan sejenisnya.

#4. Bitmap dan Raster Effect

Mengapa bitmap dan raster effect direject? Karena bitmap tidak bisa diedit, dan raster effect sulit untuk diedit.

Lalu apakah bitmap itu? Mudahnya, bitmap itu bukan vector dan tidak bebas untuk diresize. Bila ukurannya kita perbesar biasanya akan pecah.  JPG atau PNG adalah bitmap.

Sedangkan raster effect adalah effect yang pada saat kita save vector kita ke EPS 8/10 akan berubah menjadi bitmap. Contohnya adalah effect blur.

Setelah save vector menjadi EPS, buka kembali filenya dan cek dengan “Outline View” Ctrl+Y

Dragon ballasli-01

Normal Preview

2016-01-20 (2)

Drop shadownya berbentuk kotak karena berubah menjadi bitmap

#5. Keyword

Permasalahan sederhana karena keyword yang kita gunakan tidak relevant alias nggak nyambung sama vectornya.

Jombi jadi

Contoh: Untuk vector zombi kita memasukkan keyword “rose, car, money”. Keyword tersebut tidak merepresentasikan apa yang ada pada gambar. Jangan lupa bahwa keyword yang kita masukkan harus berbahasa inggris.